Cover image source: Source
Beberapa tahun terakhir, munculnya Chat GPT membuat orang-orang ramai berantusias mengenal Artificial Intelligence. Namun sebenarnya, dari satu dekade yang lalu orang-orang beranggapan “Artificial Intelligence” hanyalah sebagai teknologi masa depan, sebuah fiksi ilmiah, atau bahkan robot yang memiliki kesadaran.
Dengan banyaknya perusahaan-perusahaan yang mengadopsi AI, menjadikan bidang ini mengalami peningkatan dari sisi market size secara global yang mencapai $196 billion di tahun 2024. Dimana hal tersebut, menurut para ahli akan terus meningkat yang diprediksi mencapai $1.85 trillion di tahun 2030.

What is AI?
Istilah ‘Artificial Intelligence’ diciptakan pada tahun 1950-an ketika para ilmuwan mulai mengeksplorasi kemampuan komputer untuk memecahkan masalah sendiri. Konsep AI mungkin telah berubah seiring waktu.
Namun pada intinya, AI selalu tentang cara membangun mesin yang mampu berpikir seperti manusia dan memiliki kemampuan untuk melakukan fungsi kognitif seperti observing, learning, reasoning, dan solving problems.
There are three broad levels of AI, namely:
- General AI: Artificial Intelligence yang dapat melakukan tugas-tugas kognitif dengan tingkat yang sama dengan tingkat akurasi otak manusia dikatakan sebagai General AI (Kecerdasan buatan umum).
- Narrow AI: Ini mengacu pada aplikasi di mana mesin dapat melakukan tugas tertentu dengan lebih baik daripada manusia. Sebagian besar riset AI terkini fokus pada bidang ini.
- Strong AI: Pada tingkat ini AI memungkinkan mesin untuk melebihi kemampuan otak manusia dalam banyak tugas, yang bahkan dalam bidang yang sebelumnya dianggap hanya bisa dilakukan oleh manusia.
Types of Artificial Intelligence
Purely Reactive
Tipe seperti ini alat atau mesin yang tidak memiliki “ingatan”, sehingga mesin seperti ini tidak memiliki pengalaman masa lalu atau data untuk diproses. Hanya berfungsi jika diberikan data saat itu juga. Mesin seperti ini hanya dapat melakukan satu tugas spesifik. Contohnya, peralatan rumah tangga seperti pembuat kopi otomatis atau mesin cuci
Limited Memory
Type AI yang mengumpulkan data yang mereka temui dan menyimpannya. AI seperti ini belajar dari data masa lalu untuk membuat keputusan, tetapi tidak bisa membentuk ide baru untuk disimpan sebagai pengalaman mereka. Contohnya, mobil self-driving, rekomendasi film netflix, dan personal assistants.
Theory of Mind
Tipe AI ini akan lebih mirip dengan otak manusia karena dapat menafsirkan emosi manusia dan memiliki pemahaman kognitif berdasarkan lingkungan, ekspresi wajah, dan lainnya. Meskipun jenis AI ini belum terwujud, banyak penelitian sedang dilakukan untuk bidang ini.
Self-Aware
Self-awareness AI masih sebatas hipotesis. Jika AI seperti ini ada, maka pasti dipastikan akan lebih pintar dari seluruh pikiran manusia karena AI ini sudah memiliki kesadaran layaknya makhluk hidup. Sistem AI ini dapat memahami sifat internal, keadaan, dan kondisinya serta dapat mengenali emosi manusia. Ini adalah mesin super intelligent yang dipandang sebagai teknologi pengganti manusia.
AI Implementations
Artificial intelligence can be implemented in the form of:
🟢 Machine learning
Machine learning adalah bagian dari AI yang berhubungan dengan algoritma yang belajar dari contoh dan pengalaman sebelumnya. Ini melibatkan identifikasi pola dalam data dan memanfaatkannya untuk prediksi masa depan
🟢 Deep learning
Deep learning adalah sub-bidang dari machine learning, dan cukup mirip dengannya, hanya deep learning menggunakan banyak lapisan algoritma yang disebut jaringan saraf tiruan. Ini meniru jaringan saraf otak manusia, yang juga memiliki arsitektur berlapis. Deep learning melibatkan penggunaan lapisan-lapisan ini untuk mencari pola dalam data. Contohnya model LeNet Google untuk pengenalan gambar adalah aplikasi deep learning yang memiliki 22 lapisan jaringan.
The Applications of AI
Dengan AI yang saat ini digunakan di hampir setiap industri, aplikasinya sangat luas. Meski tidak mengejutkan bahwa AI aktif dimanfaatkan di sektor bisnis seperti kesehatan, kedokteran, dan robotika, ada juga industri yang sama sekali tidak terkait dengan AI dan ilmu komputer yang memanfaatkan inovasinya. Menurut McKinsey, AI diperkirakan akan menciptakan nilai $600 billion di ritel. AI berpotensi mendorong nilai tambah 50% lebih banyak di perbankan dibanding teknik analitik lainnya. Potensi kenaikan pendapatan untuk sektor transportasi dan logistik adalah 89%.

The industries where AI is currently being implemented include (but is not limited to):
- ✳ Healthcare
- ✳ Cybersecurity
- ✳ Manufacturing
- ✳ Marketing
- ✳ Banking
- ✳ Education
- ✳ Construction
- ✳ Human resources
- ✳ Ecommerce
- ✳ Transport
Karena AI dapat diimplementasikan dari berbagai sektor teknologi yang sangat erat dengan kehidupan sehari-hari, menjadikan AI memiliki dampak yang sangat besar dalam perkembangan kehidupan manusia kedepannya.
The Future of AI
Mengingat AI merupakan revolusi teknologi tertinggi untuk abad ini, dimana teknologi ini yang akan memimpin masa depan. Ke depannya, transportasi bakal full otomatis akan dikontrol oleh AI dan lebih umum dipakai ketimbang dikendarai manual oleh manusia. Smart city atau kota pintar akan makin banyak dimana kendaraan, HP, dan peralatan rumah dapat dikendalikan oleh AI.
Robot bakal lebih canggih, dimana robot akan bisa ngerjain semua hal lebih bagus ketimbang manusia. Robot juga bakal gantiin pekerjaan manusia yang dianggap sulit atau berat saat ini, seperti menjinakan bom, angkat barang berat, kerja di pabrik beresiko tinggi, atau urusan-urusan bahaya lainnya.
Revolusi AI tidak akan bisa dicegah, manusialah yang akan dipaksa mengikuti perkembangan teknologi ini. AI akan terus maju dan berkembang, dan kita akan melihat inovasi yang bikin kita tercengang kedepannya. Bayangin aja, seberapa masivnya teknologi ini bisa berkembang di masa depan.